Sumber gambar: http://www.landofthebrave.info |
Namun karena akses mendapatkan
rempah-rempah sangat sulit dan informasi sumber rempah-rempah juga sangat
minim, penduduk Eropa sering membuat asumsi yang salah mengenai rempah-rempah.
Apa sajakah kesalahan persepsi Eropa mengenai rempah-rempah?
1.
India dianggap
Sumber Rempah-rempah
Banyak persepsi umum
yang berkembang di Eropa pada abad ke 14-15 yang menganggap bahwa rempah-rempah
berasal dari India. Hal ini dikarenakan India merupakan pasar perdagangan
rempah-rempah terkenal, yang letak tepatnya berada di kota pesisir India
sebelah Selatan, yaitu Malabar.
Ketika De Gama seorang
pelayar yang di biayai Portugis datang untuk pertamakalinya ke Malabar pada
tahun 1508 M, tempat tersebut sudah banyak di diami oleh para pedagang Arab dan
Cina. Para pedagang inilah yang kemungkinan besar menyebarkan kembali
rempah-rempah ke negeri lain hingga sampai ke Eropa. Padahal rempah-rempah yang
ada di Malabar sebenarnya didatangkan langsung dari Nusantara seperti Ternate,
Tidore, Sumatera, dan kepulauan rempah-rempah lain di Nusantara.
2.
Kesalahan Eropa
dalam Memberikan Nama
Persepsi bahwa sumber
rempah-rempah berasal dari India begitu melekat dalam persepsi penduduk Eropa.
Hal ini berakibat pada kesalahan dalam memberikan nama penduduk dan nama suatu
geografis yang baru mereka temui. Salahsatunya adalah pemberian nama suku
Indian pada penduduk pribumi Amerika, karena wilayah yang diklaim di temukan
oleh Colombus tersebut disangka wilayah India yang menghasil rempah-rempah.
Padahal penduduk asli Amerika sendiri bernama suku Apache.
Selain itu, wilayah
yang sekarang disebut Indonesia pun pada jaman penjajahan Belanda diberi nama
Hindia. Alasanya sama, karena wilayah tersebut dianggap India, negeri penghasil
rempah-rempah. Padahal kita tau, bahwa negeri penghasil rempah-rempah bukan
India, tetapi negeri yang terdiri dari berbagai kepulauan yang memiliki nama
tersendiri, yang sekarang disebut Indonesia.
3.
Rempah-rempah
berasal dari Surga
Eropa di abad
pertengahan, merupakan negeri yang penduduknya selalu diselimuti oleh dunia
khayal dan imajinasi. Asal-usul rempah-rempah merupakan salah satu korban dari
buah imajinasi orang-orang Eropa abad pertengahan.
Di Eropa abad
pertengahan, rempah-rempah merupakan bahan kebutuhan orang Eropa yang menjadi
unggulan. Bukan hanya karena rasa dan fungsinya, tetapi juga karena kelangkaan
dan harganya yang pada saat itu sangat tinggi. Sehingga rempah-rempah kadang
dijadikan objek untuk menunjukan status sosial seseorang.
Namun, kebutuhan yang
tinggi dan kemisteriusan asal-usul rempah-rempah membuat orang Eropa sebelum
zaman pelayaran menjadi sangat terobsesi terhadap rempah-rempah. Akhirnya sebuah
persepsi salah mengenai keberadaan rempah-rempah pun berkembang, bahwa rempah-rempah
datang dari Surga yang turun ke bumi di sekitar laut Meditariana. Asumsi bahwa
rempah-rempah muncul dari surga terus berkembang hingga Eropa memasuki zaman
pelayaran.
4.
Bau Rempah-Rempah Di Anggap Mampu Meredakan Wabah
Pes
Di Abad ke-14, Eropa
mengalami bencana besar yang telah menewaskan jutaan jiwa. Bencana tersebut
adalah Wabah Pes atau orang Eropa Abad Pertengahan menyebutnya sebagai Black
Death. Bencana ini muncul di London yang menurut beberapa peneliti disebabkan
oleh virus yang dibawa oleh tikus rumah. Namun dibalik bencana besar tersebut,
ada penelitian di jaman itu yang menyimpulkan bahwa aroma rempah-rempah mampu
meredakan Wabah Pes.
Kesimpulan ini muncul
ketika orang-orang sudah mulai putus asa dengan penyakit mengerikan ini, hingga
akhirnya seorang wanita dari Bedford bernama Lucy melakukan penelitian medis
dan menyimpulkan bahwa wabah Pes disebabkan oleh bau yang menyengat. Mungkin kesimpulan
bahwa wabah pes diakibatkan oleh bau menyengat karena pada saat wabah itu
berlangsung banyak orang-orang yang tergeletak mati membusuk di halaman rumah
dengan mayat yang menghasilkan bau menyengat.
Karena wabah pes
disebabkan oleh bau yang menyengat, maka untuk menanggulangi wabah tersebut
adalah dengan membuat wewangian lain yang dapat mengalahkan bau menyengat
mayat. Maka, rempah-rempah dan wewangian pun digunakan untuk menciptakan bau
harum agar bisa menanggulangi wabah mengerikan itu.
Tentunya, kesimpulan
bahwa Wabah Pes disebabkan oleh bau yang menyengat tersebut dikarenakan
teknologi untuk mendiagnosa sebuah penyakit pada masa itu belum memumpuni.
Orang-orang pada abad itu pun belum mengenal akan adanya bakteri dan mikroba,
hingga kesimpulan yang menggunakan panca indera pun harus dipilih untuk membuat
sebuah kesimpulan medis.
Sumber:
Turner, Jack., Sejarah Rempah, 2011, Julia Absari (penj), The History of Temptation, Komunitas Bambu, Depok.
Penulis:
I am pleased to be able to read what you have to say. Greetings and success always for me and you.
BalasHapusDo not forget to see also or follow me mural.id - muralcafe.com - grosirklg.com - obat kuat cialis and obat kuat viagra | obat kuat cialis | obat kuat maxman